Archive

Museum Sepi Pengunjung Karena Kurang Promosi

Museum-museum di Indonesia sepi pengunjung karena kurang dipromosikan, kata pengamat seni Debra H. Yatim. “Sebuah anomali, kita tinggal di Jakarta yang memiliki 56 museum, tapi masyarakatnya tidak mengunjungi museum,” ungkap Debra dalam diskusi tentang Museum Basoeki Abdullan di Museum Nasional, Jakarta, Senin. Bahkan, menurut Debra, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum pernah menginjakkan kaki di Museum Nasional, museum pertama di Asia Tenggara yang dibangun tahun 1778. Kebudayaan mengunjungi museum, ia melanjutkan, belum tumbuh dalam masyarakat Indonesia meski dua abad telah berlalu. Sebagai gambaran, jumlah pengunjung 365 museum di Indonesia yang berpenduduk 230 juta lebih dalam setahun sama dengan pengunjung Museum Louvre di Paris, Prancis, dalam kurun yang sama, yakni sepuluh

Read More

Balada Letnan Kebal Peluru

Jika pernah menyaksikan film ” Janur Kuning”, tentunya anda tak akan asing dengan tokoh “pejuang selon” yang diperankan oleh aktor Amak Baldjun. Digambarkan dalam film tersebut, saat adegan Serangan Umum 1 Maret 1949 ke Yogyakarta, tanpa mengenal rasa takut tertembus peluru ia terus maju memburu serdadu-serdadu Belanda yang melakukan gerakan mundur seraya menembakan senjata-senjata mereka ke arah gerilyawan TNI berbaret hitam tersebut. Dalam sejarah Perang Kemerdekaan di Yogyakarta, sejatinya tokoh ini memang benar-benar ada. Namanya Letnan Komaruddin. Jabatannya komandan peleton di SWK 101, Brigade X pimpinan Mayor Sardjono (anak buah Letnan Kolonel Soeharto). Di kalangan anak buahnya, mantan prajurit PETA di Kalasan ini terkenal sebagai anti kogel/tahan peluru. Bahkan saking

Read More

Sebuah Perpisahan

Detik-detik saat Panglima Besar Soedirman meninggalkan Desa Pakis untuk kembali ke Yogyakarta Lelaki bertubuh ringkih itu terdiam sejenak. Usai terbatuk-batuk, ia lantas menatap surat yang sedang dibacanya. Sesekali  ia meninggalkan barisan huruf  dihadapannya. Matanya menerawang. Tak ada niat dalam hatinya untuk turun ke kota. Selain tak tega kepada puluhan ribu prajuritnya yang saat ini masih berjuang di gunung-gunung dan hutan-hutan, secara pribadi ia tak pernah menaruh kepercayaan lagi kepada niat baik musuhnya: Belanda. Namun permintaan di surat tersebut sungguh membuatnya gelisah. Memang benar Kolonel Gatot Soebroto secara hirarki adalah bawahannya. Tapi dari pengalaman hidup, jelas ia melebihinya. Ia pun mengenal dirinya seperti dia pun mengenal Gatot Soebroto.”…tidak asing lagi saya,

Read More

Kisah Soedirman Berwajah Indo

Sebuah film tentang jenderal Indonesia legendaris yang (mungkin) dikerjakan secara terburu-buru. Pengepungan itu berlangsung sangat mencekam. Ratusan prajurit dari Pasukan Khusus Komando (KST) militer Belanda bergerak pelan namun pasti ke arah rumah kecil di tengah hutan yang ditempati “Panglima Besar Jenderal Soedirman” dan para pengikutnya. Tak ada jalan keluar. “ Tenanglah,” bisik seorang lelaki  “berwajah Indo” yang kepalanya dibalut kain blangkon, coba mengatasi kepanikan para anak buahnya. Dengan berat hati, saya harus menyatakan aktor Adipati Dolken yang memerankan Jenderal Soedirman lebih mirip sinyo yang tengah menyamar dibanding sosok Sang Panglima Besar tersebut. Selain wajahnya yang terlalu kebule-bulean, sikap Dolken juga jauh dari gerak-gerik seorang tentara. Salah satu buktinya, sikap hormat

Read More